Jumat, 15 Februari 2013

Mengapa Gigi Harus dicabut ?

Pencabutan gigi adalah cara termudah dan terbaik untuk menghilangkan sakit gigi. Seperti namanya, pencabutan gigi adalah menghilangkan gigi. Jika syaraf gigi telah mati atau gigi telah terinfeksi sangat parah, pencabutan adalah satu-satunya cara. Tergantung gigi, pencabutan gigi bisa dilakukan dengan cara yang sederhana ataupun pencabutan yang rumit.
Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sangat komplek yang melibatkan struktur tulang, jaringan lunak dalam rongga mulut serta keselurahan bagian tubuh. Pada tindakan pencabutan gigi perlu dilaksanakan prinsip-prinsip keadaan suci hama ( asepsis ) dan prinsip-prinsip pembedahan ( surgery ). Untuk pencabutan lebih dari satu gigi secara bersamaan tergantung pada keadaan umum penderita serta keadaan infeksi yang ada ataupun yang mungkin akan terjadi.
Alasan gigi anda harus dicabut :
  • Gigi yang rusak akibat perluasan lubang/karies gigi. Dimana karies luas dapat menyebabkan keradangan pulpa, menjalar ke daerah periapikal. Sehingga timbul berbagai bentuk keradangan yang melibatkan struktur jaringan yang lebih dalam.
  • Gigi yang terlibat penyakit periodontal. Jaringan periodontal rusak. Sehingga timbul suatu poket dan menyebabkan gigi yang goyang.
  • Persistensi gigi sulung atau gigi sulung yang belum tanggal, sedangkan gigi penggantinya telah tumbuh.
  • Gigi geraham belakang pertama (M1) atau geraham belakang dua (M2) yang rusak, untuk mencegah geraham belakang bungsu (M3) impaksi.
  • Gigi RA yang menyebabkan keradangan pada sinus maksilaris kebanyakan gigi geraham belakang pertama dan kedua atas (P dan M atas).
  • Gigi yang terlibat fraktur dan osteomyelitis. Gigi yang terletak garis fraktur sebaiknya dicabut. ( beberapa ahli berpendapat sebaiknya dipertahankan ). Gigi yang terlibat osteomyelitis dicabut bila telah goyang
  • Gigi yang terlibat tumor, baik jinak maupun ganas dicabut bersamaan pada saat dilakukan pengambilan tumor karena kalau tidak dicabut sering terjadi kekambuhan.
  • Gigi sehat untuk memperbaiki oklusi / estetika ( perawatan ortodontik/kawat gigi ).
  • Gigi sebagai focal infeksi pada kasus-kasus infeksi misalnya : endokarditis rheumatik, infeksi ginjal, pencabutan gigi yang mati sering diindikasikan.
  • Gigi dalam keadaan mati atau pulpitis akut / kronis. Keadaan saluran akar tidak mungkin dilakukan perawatan endodontik/saluran akar.
  • Gigi yang tidak mungkin dilakukan perawatan apikoectomy = pengambilan 1/3 ujung akar dari gigi.
  • Gigi dalam keadaan impaksi.
  • Supernumerary teeth.
  • Gigi dengan fraktur akar.
  • Sisa akar gigi.
  • Gigi yang salah posisi sedangkan perawatan orthodontik/kawat gigi tidak mungkin dilakukan.
  • Gigi yang menyebabkan trauma pada jaringan lunak (pipi, bibir, langit-langit mulut dll).
  • Gigi penyebab / terlibat dengan kista.

Kaitan Penyakit Sariawan Dan Penyakit Kanker Rongga Mulut

Umumnya, banyak orang yang menyepelekan sariawan. Ini karena biasanya luka di rongga mulut atau bibir ini bisa muncul dan menghilang dalam waktu cepat.
Namun ternyata, sariawan yang terjadi berulang atau tidak sembuh-sembuh dalam waktu lama harus di waspadai karena ada kemungkinan itu adalah salah satu gejala kangker rongga mulut atau oral cancer.
Sariawan yang lama bertahan di rongga mulut, termasuk di bibir bagian dalam, gusi, dinding mulut, bisa jadi merupakan gejala awal penyakit kanker rongga mulut. Kadang-kadang di ikuti dengan infeksi yang menyebabkan gigi terasa goyang. Saat ini lah perlu diagnosis tepat. Sebab pencabutan gigi tersebut justru akan memudahkan penyebaran kanker ke organ vital tubuh lainnya. Mulai dari kepala, kelenjar getah bening, paru-paru hingga lever.
Sebetulnya dalam kondisi normal, sariawan bisa sembuh sendiri dalam 3-14 hari. Namun jika sariawan tak kunjung sembuh setelah dua minggu, ada baiknya di periksakan ke dokter. Sebab sariawan yang masih bertahan setelah lewat dua minggu, apalagi tidak terasa sakit, merupakan salah satu gejala awal penyakit kanker rongga mulut. Biasanya diikuti gejala lain yaitu bengkaknya kelenjar getah bening di sekitar leher yang menimbulkan nyeri. Indikasi penyakit kanker rongga mulut makin di perkuat oleh gigi goyang akibat infeksi.
Kanker rongga mulut termasuk penyakit berbahaya. Bisa disembuhkan namun banyak yang tidak dapat tertolong lantaran deteksi yang terlambat. Kanker ini menyerang rongga mulut dan faring. Yang disebut faring ialah saluran antara rongga hidung, rongga mulut dan kerongkongan. Penyakit kanker rongga mulut masih memiliki harapan untuk disembuhkan asal terdeteksi sejak dini. Karena itu waspadai ketika sariawan mendekam di mulut lebih dari dua minggu tanpa terasa sakit.
Adapun sariawan yang umum terjadi (disebut Stomatitis Aftosa Rekuren/SAR) akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri hingga 2-3 hari, baru kemudian berangsur-angsur sembuh. Sariawan yang merupakan gejala kanker mulut juga tak mempan obat oles yang biasa menyembuhkan SAR.

Pengaruh Lipstik Dalam Kesehatan Gigi dan Mulut

Kebanyakan wanita merasa diri mereka telanjang di depan umum tanpa polesan merah pada bibir mereka, namun bisakah bahan kimia pada lipstik yang sehari-hari anda pakai menyimpan rahasia yang berbahaya?
Peneliti mengungkapkan adanya beberapa jenis produk kecantikan yang mengandung parafin. Walaupun kandungan parafin yang terdapat dalam kosmetik jumlahnya sedikit namun penggunaannya yang teratur dan terus menerus dapat merusak enamel gigi sehingga terjadi karies gigi.
Parafin yang menempel pada permukaan gigi dapat menyebabkan serpihan-serpihan kecil dari makanan menempel dengan mudah. Akibtanya, bakteri berbahaya dapat berkembangbiak dengan subur. Kondisi ini tentu saja dapat menyebabkan infeksi sehingga terbentuklah rongga di enamel gigi atau retakan kecil.
Peneliti menemukan bahwa dari 10 merk lipstik yang terkenal ternyata juga mengandung parafin yang dapat meningkatkan masalah pada gigi.
Masalah pada gigi akan terlihat pada kurun waktu 2 – 3 bulan pada orang yang menggunaan lipstik setiap harinya. Di perkirakan rata-rata wanita yang memakai, lipstik, maskara,  krim, dan produk kosmetik lainnya akan menerima hingga 2 kilogram senyawa kimia berbahaya.
Agar terhindar dari dampak buruk tersebut, sebaiknya para wanita lebih selektif terhadap pemilihan kosmetik, perhatikan dengan benar apa saja kandungan yang terdapat dalam kosmetik yang akan Anda gunakan, serta berikan perlindungan yang lebih pada gigi Anda. semoga bermanfaat ladies ... :)

7 MITOS TENTANG KESEHATAN GIGI


 Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. … Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan.
Gigi merupakan bagian awal sistem pencernaan manusia. Gigi yang sehat akan membantu proses pencernaan lebih baik. Sayang, tidak semua orang tahu cara merawat kesehatan gigi dengan benar. Sama banyaknya dengan mitos seputar kesehatan gigi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Berikut 7 mitos tentang seputar kesehatan gigi :
1.   Tumbuh gigi menyebabkan bayi demam.
Demam ialah pertanda antibodi sedang bekerja melawan virus. Para ahli medis dan kesehatan sepakat bahwa demam ialah mekanisme alami tubuh agar virus atau bakteri bisa mati. Jika bayi demam saat tumbuh gigi, bisa jadi tubuh si bayi mengalami infeksi. Sebab, faktanya ada bayi yang tidak demam sama sekali saat tumbuh gigi.
2.   Dokter gigi hanya dibutuhkan saat ada masalah gigi.
Dalam keadaan gigi tampak baik-baik saja, dokter gigi wajib dikunjungi minimal dua kali setahun. Perawatan rutin ini diperlukan untuk memastikan tidak ada gigi berlubang yang bisa menjadi pintu masuknya kuman ataupun bakteri. Pembersihan karang gigi juga sebaiknya dilakukan dua kali setahun agar tidak menjadi plak yang bisa menjadi rumah berkembangnya bakteri dan kuman.
3.   Banyak makan coklat menyebabkan gigi berlubang.
Mitos seputar kesehatan gigi yang satu ini tergolong banyak yang mengamini. Faktanya, gigi tidak akan berlubang jika kebersihan gigi terjaga. Makan coklat hanya memperbesar kemungkinan gigi berlubang apabila lupa membersihkan.
4.   Obat kumur bisa menghilangkan bau mulut.
Sebetulnya, obat kumur hanya efektif dalam waktu singkat, antara 30-1 jam setelah pemakaian. Justru obat kumur berbahan dasar alkohol yang digunakan berlebihan bisa menambah bau mulut.
5.   Gigi atas yang dicabut bisa menyebabkan kebutaan.
Banyak pendapat beredar di masyarakat awam bahwa mencabut gigi yang sakit bisa berpengaruh ke syaraf. Terutama gigi bagian atas, disebutkan bisa menyebabkan kebutaan. Faktanya, syaraf gigi dan mata berbeda. Rasa nyeri dan ngilu saat sakit gigi yang terasa sampai ke pipi bahkan ke mata bukan pertanda syaraf gigi dan mata berhubungan.
6.   Sariawan di mulut merupakan pertanda tubuh kekurangan vitamin C.
Kebanyakan kasus sariawan terjadi karena gerakan sikat gigi yang terlalu keras dan menabrak gusi. Sariawan juga disebut-sebut para ahli kesehatan sebagai pertanda sistem imun tubuh yang memburuk, stres, kekurangan nutrisi atau efek dari obat-obatan lain.
7.   Gigi berlubang yang tinggal akarnya saja bisa dibiarkan.
Pernyatan ini merupakan mitos seputar kesehatan gigi yang berbahaya jika dipercaya. Karena faktanya,  pada kondisi gigi berlubang, lama-kelamaan gigi patah sedikit demi sedikit dan tinggal menyisakan akarnya. Meski sudah tidak terasa lagi sakit ataupun nyeri, akar gigi yang diabaikan ini mungkin saja terinfeksi dan menjadi pintu masuk kuman berbahaya ke dalam tubuh.





Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. … Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan.
Gigi merupakan bagian awal sistem pencernaan manusia. Gigi yang sehat akan membantu proses pencernaan lebih baik. Sayang, tidak semua orang tahu cara merawat kesehatan gigi dengan benar. Sama banyaknya dengan mitos seputar kesehatan gigi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Berikut 7 mitos tentang seputar kesehatan gigi :
1.   Tumbuh gigi menyebabkan bayi demam.
Demam ialah pertanda antibodi sedang bekerja melawan virus. Para ahli medis dan kesehatan sepakat bahwa demam ialah mekanisme alami tubuh agar virus atau bakteri bisa mati. Jika bayi demam saat tumbuh gigi, bisa jadi tubuh si bayi mengalami infeksi. Sebab, faktanya ada bayi yang tidak demam sama sekali saat tumbuh gigi.
2.   Dokter gigi hanya dibutuhkan saat ada masalah gigi.
Dalam keadaan gigi tampak baik-baik saja, dokter gigi wajib dikunjungi minimal dua kali setahun. Perawatan rutin ini diperlukan untuk memastikan tidak ada gigi berlubang yang bisa menjadi pintu masuknya kuman ataupun bakteri. Pembersihan karang gigi juga sebaiknya dilakukan dua kali setahun agar tidak menjadi plak yang bisa menjadi rumah berkembangnya bakteri dan kuman.
3.   Banyak makan coklat menyebabkan gigi berlubang.
Mitos seputar kesehatan gigi yang satu ini tergolong banyak yang mengamini. Faktanya, gigi tidak akan berlubang jika kebersihan gigi terjaga. Makan coklat hanya memperbesar kemungkinan gigi berlubang apabila lupa membersihkan.
4.   Obat kumur bisa menghilangkan bau mulut.
Sebetulnya, obat kumur hanya efektif dalam waktu singkat, antara 30-1 jam setelah pemakaian. Justru obat kumur berbahan dasar alkohol yang digunakan berlebihan bisa menambah bau mulut.
5.   Gigi atas yang dicabut bisa menyebabkan kebutaan.
Banyak pendapat beredar di masyarakat awam bahwa mencabut gigi yang sakit bisa berpengaruh ke syaraf. Terutama gigi bagian atas, disebutkan bisa menyebabkan kebutaan. Faktanya, syaraf gigi dan mata berbeda. Rasa nyeri dan ngilu saat sakit gigi yang terasa sampai ke pipi bahkan ke mata bukan pertanda syaraf gigi dan mata berhubungan.
6.   Sariawan di mulut merupakan pertanda tubuh kekurangan vitamin C.
Kebanyakan kasus sariawan terjadi karena gerakan sikat gigi yang terlalu keras dan menabrak gusi. Sariawan juga disebut-sebut para ahli kesehatan sebagai pertanda sistem imun tubuh yang memburuk, stres, kekurangan nutrisi atau efek dari obat-obatan lain.
7.   Gigi berlubang yang tinggal akarnya saja bisa dibiarkan.
Pernyatan ini merupakan mitos seputar kesehatan gigi yang berbahaya jika dipercaya. Karena faktanya,  pada kondisi gigi berlubang, lama-kelamaan gigi patah sedikit demi sedikit dan tinggal menyisakan akarnya. Meski sudah tidak terasa lagi sakit ataupun nyeri, akar gigi yang diabaikan ini mungkin saja terinfeksi dan menjadi pintu masuk kuman berbahaya ke dalam tubuh.

Sejarah Penemu Sikat Gigi

Tahukah Anda bahwa kebiasaan membersihkan gigi telah dimulai ribuan tahun yang lalu oleh bangsa Babilonia ? Sejarah mencatat bahwa pada tahun 3500 SM, bangsa Babilonia kuno telah menggunakan chewingstick (rempah yang dikunyah) untuk membersihkan gigi mereka. Tidak hanya bangsa babilonia, orang Asia dan Afrika juga menggunakan chewingstick untuk membersihkan gigi mereka. Orang Asia dan Afrika biasanya menggunakan ranting, akar atau bagian pohon yang telah diuapi untuk dikunyah. Orang-orang Cinalah yang dipercaya menggunakan sikat gigi untuk pertama kalinya pada tahun 1400-an. Pada saat itu sikat gigi dibuat dengan menggunakan bulu landak yang ditancapkan di sebatang tongkat bambu atau tulang binatang seukuran pensil. Sedangkan penemu konsep sikat gigi modern seperti yang kita gunakan saat ini adalah seorang narapidana Inggris bernama William Addis di dalam penjara. Dia menggunakan tulang yang dilubangi kecil-kecil, kemudian mengisinya dengan bulu binatang yang didapat dari penjaga penjara. Agar tidak mudah lepas, William mengelem bulu-bulu itu menjadi satu. Berkat temuannya ini William Addis menjadi seorang jutawan begitu keluar dari penjara. Hingga tahun 1930-an, orang-orang masih menggunakan tulang dan bulu binatang sebagai bahan utama sikat gigi. Sikat gigi diproduksi massal menggunakan tulang ternak dan bulu babi hutan yang hidup di daerah Siberia dan Cina. Sayangnya bulu-bulu ini dinilai tidak efisien dan higienis. Tidak jarang bulu-bulu itu jatuh ketika orang sedang menyikat gigi mereka. Sebagai pengganti tulang dan bulu, sikat gigi berbulu nilon diproduksi pertamakalinya oleh sebuah perusahaan Amerika bernama Du Pont pada tahun 1938. Kini kita bisa menemukan sikat gigi dengan berbagai bentuk dan ukuran di warung-warung kelontong dekat rumah. Ada yang memiliki kepala sikat besar, ada yang berbulu sikat zig-zag, dan ada pula sikat gigi elektronik yang memanfaatkan tenaga baterai. Beruntunglah kita yang hidup di jaman ini, karena kita tidak perlu menggunakan sikat gigi berbulu landak. Perkembangan I 1. Dari ranting pohon Sikat gigi yang tercatat pertama dalam sejarah adalan pada tahun 3000 SM. Pada masa itu, ranting tanaman-tanaman tertentu digunakan untuk membersihakan gigi. Hal ini dipraktekkan oleh bangsa Romawi dari Yunani Kuno. Mereka mengunyah sebatang ranting dengan ukuran kira-kira sebesar pensil sampai ujungnya lunak, lalu menggunakannya untuk menggosok gigi. Ranting yang digunakan dipilih dengan hati-hati, dan dipilh berdasarkan aromanya. Ranting-ranting wangi tadi selain membersihkan juga memberi kesegaran pada mulut. Pada tahun 570-632 Masehi, Nabi Muhammad SAW mempelopori penggunaan ranting atau akar pohon siwak untuk membersihakan gigi. Selain itu orang India menggunakan jenis ranting berbeda yang sering mereka sebut daatun, sejenis pohon mahogany. Tulisan pertama yang memuat tentang sikat gigi ini berasal dari sastra Cina pada tahun 1600 SM. 2. Awalnya pakai tulang Uniknya, bentuk sikat gigi yang seperi ini ditemukan oleh seorang napi. William Addis, pria asal Inggris ini ditangkap karena menjadi penyebab kerusuhan. Saat dipenjara dia merasa bahwa bentuk sikat gigi saat itu yang menggunakan kain kasar yang sudah diolesi garam dan karbol pada gigi, masih bisa dikembangkan. Dia lalu mencari sebuah tulang kecil, dan membuat lubang ditengahnya. Beberapa helai bulu kasar dikaitkan jadi satu lalu dimasukkan ke dalam lubang tadi dan di lem. Dari penemuan inilaih akhirnya William memproduksi sikat gigi secara besar-besaran pada tahun 1780, dan sangat laku di masyarakat. Namun, hak paten untuk sikat gigi pertama kalinya dimilki oleh H.N Wadsworth pada tahun 1852 di Amerika. Sikat gigi ciptaannya juga terbuat dari tulang yang diberi lubang dan menggunakan bulu babi. Sayangnya bulu ini bukanlah pilihan yang sempurna, karena mengandung bakteri, susah kering, dan bulu-bulunya mudah lepas. Walaupun praktek sikat gigi sudah ada sejak jaman dulu, namun kebiasaan ini baru dianggap penting di masa Perang Dunia ke II. Pada masa itu para prajurit wajib sikat gigi, dan meneruskan kebiasaan ini saat pulang pada keluarga mereka. 3. Plastik dan Nilon Pada tahun 1937 nilon ditemukan oleh Wallace H.Carothers di Du Pont Laboteries, Nemour Amerika. Penemuan nilon ini langsung memicu perubahan bahan yang digunakan untuk dijadikan sikat gigi pada tahun 1938. Gagang tulangnya pun diganti dengan menggunakan plastic yang sudah ditemukan beberapa waktu sebelumnya. Tahun 1959 dalam acara Asosiasi Dokter Gigi Amerika, sebuah perusahaan bernama Brostol-Myers Company memperkenalkan The Broxodent, sikat gigi elektrik pertama. Sejak itu perkembangan sikat gigi elektrik pun semakin pesat. Beberapa perusahaan diantaranya adalah General Elektric yang membuat sikat gigi elektrik dengan menggunakan baterai yang bsia diisi ulang pada tahun 1961. Dan ditahun 1987, Interplak membuat sikat gigi elektrik yang bisa bergerak sendiri dan diberi nama interplak. Perkembangan II Dibenua eropa, sikat gigi diperkenalkan pertama kali oleh william Addis, seorang Napi asal ingris. Ketika itu, ia mengisi waktu luangnya di penjara dengan memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitarnya. Salah satunya ia mencoba dengan tulang sisa makanan para napi. Dengan menggunakan bulu sikat rambut milik sipir penjara, dia yang menciptakan sikat gigi modern. Pada tahun 1780 degan jenis gagang yang lebih bagus ia memasarkan sikat gigi secara masal.Tahukah Anda bahwa kebiasaan membersihkan gigi telah dimulai ribuan tahun yang lalu oleh bangsa Babilonia ? Sejarah mencatat bahwa pada tahun 3500 SM, bangsa Babilonia kuno telah menggunakan chewingstick (rempah yang dikunyah) untuk membersihkan gigi mereka. Tidak hanya bangsa babilonia, orang Asia dan Afrika juga menggunakan chewingstick untuk membersihkan gigi mereka. Orang Asia dan Afrika biasanya menggunakan ranting, akar atau bagian pohon yang telah diuapi untuk dikunyah. Orang-orang Cinalah yang dipercaya menggunakan sikat gigi untuk pertama kalinya pada tahun 1400-an. Pada saat itu sikat gigi dibuat dengan menggunakan bulu landak yang ditancapkan di sebatang tongkat bambu atau tulang binatang seukuran pensil. Sedangkan penemu konsep sikat gigi modern seperti yang kita gunakan saat ini adalah seorang narapidana Inggris bernama William Addis di dalam penjara. Dia menggunakan tulang yang dilubangi kecil-kecil, kemudian mengisinya dengan bulu binatang yang didapat dari penjaga penjara. Agar tidak mudah lepas, William mengelem bulu-bulu itu menjadi satu. Berkat temuannya ini William Addis menjadi seorang jutawan begitu keluar dari penjara. Hingga tahun 1930-an, orang-orang masih menggunakan tulang dan bulu binatang sebagai bahan utama sikat gigi. Sikat gigi diproduksi massal menggunakan tulang ternak dan bulu babi hutan yang hidup di daerah Siberia dan Cina. Sayangnya bulu-bulu ini dinilai tidak efisien dan higienis. Tidak jarang bulu-bulu itu jatuh ketika orang sedang menyikat gigi mereka. Sebagai pengganti tulang dan bulu, sikat gigi berbulu nilon diproduksi pertamakalinya oleh sebuah perusahaan Amerika bernama Du Pont pada tahun 1938. Kini kita bisa menemukan sikat gigi dengan berbagai bentuk dan ukuran di warung-warung kelontong dekat rumah. Ada yang memiliki kepala sikat besar, ada yang berbulu sikat zig-zag, dan ada pula sikat gigi elektronik yang memanfaatkan tenaga baterai. Beruntunglah kita yang hidup di jaman ini, karena kita tidak perlu menggunakan sikat gigi berbulu landak. Perkembangan I 1. Dari ranting pohon Sikat gigi yang tercatat pertama dalam sejarah adalan pada tahun 3000 SM. Pada masa itu, ranting tanaman-tanaman tertentu digunakan untuk membersihakan gigi. Hal ini dipraktekkan oleh bangsa Romawi dari Yunani Kuno. Mereka mengunyah sebatang ranting dengan ukuran kira-kira sebesar pensil sampai ujungnya lunak, lalu menggunakannya untuk menggosok gigi. Ranting yang digunakan dipilih dengan hati-hati, dan dipilh berdasarkan aromanya. Ranting-ranting wangi tadi selain membersihkan juga memberi kesegaran pada mulut. Pada tahun 570-632 Masehi, Nabi Muhammad SAW mempelopori penggunaan ranting atau akar pohon siwak untuk membersihakan gigi. Selain itu orang India menggunakan jenis ranting berbeda yang sering mereka sebut daatun, sejenis pohon mahogany. Tulisan pertama yang memuat tentang sikat gigi ini berasal dari sastra Cina pada tahun 1600 SM. 2. Awalnya pakai tulang Uniknya, bentuk sikat gigi yang seperi ini ditemukan oleh seorang napi. William Addis, pria asal Inggris ini ditangkap karena menjadi penyebab kerusuhan. Saat dipenjara dia merasa bahwa bentuk sikat gigi saat itu yang menggunakan kain kasar yang sudah diolesi garam dan karbol pada gigi, masih bisa dikembangkan. Dia lalu mencari sebuah tulang kecil, dan membuat lubang ditengahnya. Beberapa helai bulu kasar dikaitkan jadi satu lalu dimasukkan ke dalam lubang tadi dan di lem. Dari penemuan inilaih akhirnya William memproduksi sikat gigi secara besar-besaran pada tahun 1780, dan sangat laku di masyarakat. Namun, hak paten untuk sikat gigi pertama kalinya dimilki oleh H.N Wadsworth pada tahun 1852 di Amerika. Sikat gigi ciptaannya juga terbuat dari tulang yang diberi lubang dan menggunakan bulu babi. Sayangnya bulu ini bukanlah pilihan yang sempurna, karena mengandung bakteri, susah kering, dan bulu-bulunya mudah lepas. Walaupun praktek sikat gigi sudah ada sejak jaman dulu, namun kebiasaan ini baru dianggap penting di masa Perang Dunia ke II. Pada masa itu para prajurit wajib sikat gigi, dan meneruskan kebiasaan ini saat pulang pada keluarga mereka. 3. Plastik dan Nilon Pada tahun 1937 nilon ditemukan oleh Wallace H.Carothers di Du Pont Laboteries, Nemour Amerika. Penemuan nilon ini langsung memicu perubahan bahan yang digunakan untuk dijadikan sikat gigi pada tahun 1938. Gagang tulangnya pun diganti dengan menggunakan plastic yang sudah ditemukan beberapa waktu sebelumnya. Tahun 1959 dalam acara Asosiasi Dokter Gigi Amerika, sebuah perusahaan bernama Brostol-Myers Company memperkenalkan The Broxodent, sikat gigi elektrik pertama. Sejak itu perkembangan sikat gigi elektrik pun semakin pesat. Beberapa perusahaan diantaranya adalah General Elektric yang membuat sikat gigi elektrik dengan menggunakan baterai yang bsia diisi ulang pada tahun 1961. Dan ditahun 1987, Interplak membuat sikat gigi elektrik yang bisa bergerak sendiri dan diberi nama interplak. Perkembangan II Dibenua eropa, sikat gigi diperkenalkan pertama kali oleh william Addis, seorang Napi asal ingris. Ketika itu, ia mengisi waktu luangnya di penjara dengan memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitarnya. Salah satunya ia mencoba dengan tulang sisa makanan para napi. Dengan menggunakan bulu sikat rambut milik sipir penjara, dia yang menciptakan sikat gigi modern. Pada tahun 1780 degan jenis gagang yang lebih bagus ia memasarkan sikat gigi secara masal.

Kamis, 14 Februari 2013

Kesehatan Gigi



7 KHASIAT PENTING MENYIKAT GIGI DENGAN SIWAK
Anda pernah melihat orang yang menyikat gigi tidak dengan sikat gigi, tetapi dengan menggunakan “kayu” dari ranting pohon. Mungkin bagi anda yang muslim pernah melihat saudara anda sesama muslim yang lain menyikat gigi dengan “kayu” dari ranting pohon tersebut.

Kayu dari ranting pohon tersebut biasa disebut siwak atau miswak. Siwak atau miswak dikenal dengan nama ilmiah (Salvadora Persica). Kayu ini biasa digunakan untuk menggantikan fungsi sikat gigi dan pasta gigi. Jika melongok ke dunia barat siwak atau miswak adalah suatu yang asing, tidak biasa dan mungkin saja “aneh”. Namun sebaliknya jika anda berkunjung ke negara-negara muslim.

Mayoritas orang-orang di negara-negara muslim menggunakannya utuk menyikat gigi sehari-hari. Walaupun mungkin kedengarannya kuno menggunakan kayu dari ranting dari pohon untuk membersihkan gigi anda, studi yang dilakukan pada siwak atau miswak membuktikan sebaliknya. Pasta gigi siwak atau miswak lebih baik digunakan untuk mencegah penyakit gusi.

Awal penggunaan siwak
Hal yang menjadi pertanyaan kini adalah, mengapa orang berpikir menggunakan ranting pohon untuk membersihkan gigi mereka? Kenyataannya manusia dahulu tidak memiliki fasilitas untuk menyikat gigi. Itu jawaban yang kemudian mengantar orang-orang di zaman dahulu untuk mencari alternatif bahan pembersih gigi mereka. Anda mungkin bertanya-tanya pula darimana miswak didapatkan. Ya, miswak diperoleh dari ranting  pohon Arak (pohon Peelu) meskipun beberapa pohon lainnya juga dapat digunakan seperti walnut dan zaitun.

Penggunaan Miswak tersebar di penduduk muslim di dunia, dan merupakan entitas umum di negara-negara Muslim. Alasan umum penggunaan Miswak oleh umat Islam dikaitkan dengan agama. Dimana budaya dan tradisi penggunaan siwak atau miswak telah lama terjadi di negara-negara muslim. Terdapat 70 keunggulan Miswak yang dijelaskan dalm Islam dan banyak literatur telah membuktikannya secara ilmiah.

Beberapa manfaat penting dari Miswak yaitu :
  • Melawan penyakit gusi yang disebabkan oleh bakteri.
  • Memerangi plak gigi secara efektif.
  • Melawan karies (gigi berlubang).
  • Menghilangkan bau mulut.
  • Membuat aroma mulut menjadi harum.
  • Secara efektif membersihkan daerah interdental (daerah di antara gigi).
  • Meningkatkan sekresi (pengeluaran) ludah serta mencegah terhadap terjadinya dry mouth/xerostomia atau mulut kering.
Studi ilmiah tentang Miswak
Meskipun terdapat begitu banyak manfaat atau khasiat penggunaan siwak, sekitar 70 manfaat, namun satu manfaat utama yang harus kita lihat adalah khasiatnya terhadap kesehatan gigi dan mulut. Beberapa studi atau penelitian yang telah dilakukan terhadap khasiat siwak sebagai berikut :
  • Wrigley, suatu Perusahaan yang melakukan studi tentang miswak yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa mint dengan ekstrak dari Miswak 20 kali lebih efektif membunuh bakteri dibandingkan mint biasa.
  • Sejumlah peneliti di Swedia pun, mempublikasikan penelitiannya dalam Journal of Periodontology dan menemukan bahwa siwak atau miswak ternyata mampu membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit periodontal.
  • Sebuah studi yang membandingkan toothbrushing dan menggunakan Miswak (Miswak ing!) Dapat dilihat pada Pubmed (US Perpustakaan Nasional untuk Pengobatan Service). Studi menyimpulkan bahwa Miswak lebih efektif daripada toothbrushing dalam mengurangi plak dan radang gusi yang diberikan itu digunakan secara benar.